Rangkuman
bab I dari buku Bimbingan & Konseling buku Dra Anas
A.
Pengertian
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan
konseling berasal dari dua kata, yaitu bimbingan dan konseling, bimbingan
merupakan trejemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna. Sertzer dan Stone (1966:3) mengartikan : menunjukan, mengarahkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan.
merupakan trejemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna. Sertzer dan Stone (1966:3) mengartikan : menunjukan, mengarahkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan.
Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang
ahli.pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian
yang saling melengkapi satu sama lain. Oleh karena itu, untuk memahami
pengertian bimbingan, perlu dipertimbangkan beberapa pengertian yang
dikemukakan oleh para ahli berikut.
1.
“Bimbingan
adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan
diri, dan memangku suatu jabatan, serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang
dipilihnya.(Frank Parson,1951)
2.
“Bimbingan
membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya
sendiri”.(Chiskolm)
3.
“Bimbingan
merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap
individu.”(Bernard&Fulmer,1969)
4.
“Bimbingan
merupakan pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang
sistemik.”(Maathewshon,1969)
5.
Penelusuran
ifdil dahlani juga hamper sama dengan pengertian di atas. Ia menyatakan
pendapat para ahi sebagai berikut.
a.
Prayitno
dan Erman Anti (2004:99) bimbingan
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada
seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak remaja, maupun dewasa.
b.
Winkel
(2005:27) mendefinisikan bimbingan: (1) usaha untuk melengkapi individu dengan
pengetahuan, pengalaman, dan informasi tentang dirinya sendiri; (2) cara untuk
memberukan bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara
efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan
pribadinya; (3) sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat
menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat, dan menyusun rencana yang
realistis sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam
lingkungan tempat mereka hidup;(4) proses pemberian bantuan atau pertolongan
kepada individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman
tentang dirinya sendiri dengan lingkungan , memilih, menentukan, dan menyusun
rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan.
6.
I. djumhur
dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses
pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis kepada individu untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
7.
Dalam
peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah dikemukakan
bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam
rangka menumukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat dipahami bahwa bimbingan
pada prinsipnya adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleeh orang yang
ahli kepada seorang atau beberapa orang individu dalam hal memahami diri
sendiri, menghubungkakn pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan,
memilih, menentukan, dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan
tuntutan lingkungan berdasarkan dengan norma-norma yang berlaku.
B.
Hubungan
Bimbingan dan Konseling
Pengertian
bimbingan dan konseling sepintas memiliki kesamaan dan perbedaanya, menurut
Prof. Bimo Walgito, para ahli sepakat bahwa antara bimbingan dan konseling
saling melengkapi antara kegiatannya. Jones, seperti dirujuk oleh Bimo Walgito
memandang konseling sebagai salah satu teknik bimbingan, dan konseling
merupakan bagian dari bimbingan. Akan tetapi, para ahli, seperti dikemukakan
oleh Blum dan Balinsky berpandangan bahwa kedua istilah tersebut identic sama
artinya tidak ada perbedaan yang fundamental antara Guidance dan konseling.
Menurutnya, pengertian bimbingan adalah pengertian yang telah using (out
moded).
Demikian pula,
H.M. Umar dan Sartono (1998:17) mengemukakan bahwa disamping adanya pandangan
di atas Guidance dan Konseling merupakan dua kelompok yang berbeda, baik
dasarnya maupun cara kerjanya, setidak tidaknya merupakan kegiatan yang
sejajar. Menurut pandangan ini, konseling lebih identic dengan psikoterapi,
sedangkan Guidene lebih identik dengan pendidikan.
Dengan
memperhatikan uraian diatas, jelaslah bahw konseling merupakan salah satu
tehnik pelayanan dalam bimbingan secara keseluruhan dengan memberikan bantuan
secara individual (face toface relationship). Bimbingan dan konseling mempunyai
hubungn yang sangat erat. Perbedaannya terletak didalam tingkatannya.
Menurut Bimo
Walgito (1998:6-7) mengemukakan sifat-sifat yang khas dalam konseling sebagai
berikut:
1.
Konseling
merupakan salahsatu metode bimbingan.
2.
Dalam
konseling terdapat masalah tertentu yang dihadapi oleh konselor
3.
Konseling
pada prinsipnya dijalankan secara individu (face to face)
Dengan demikian bimbingan merupakan proses untuk
membantu peserta didik yang bersifat preventif (pencegahan)dalam suatu masalah.
Sedangkan konseling merupakan proses untuk membantu peserta didik yang bersifat
kuratif/korektif (penyelesaian) dalam suatu masalah.
C.
Macam-macam
Bimbingan dan Konseling
Bidang gerak
bimbingan dan konseling tidak hanya terbatas dalam ruang lingkup sekolah. Akan
tetapi, bimbingan dan konseling sebenarnya dapat bergerak dimana saja, baik
disekolah maupun dalam masyarakat yang lebih luas, dan lingkungan keluarga
merupakan ruanglingkup pertama dalam bergeraknya bimbngan dan konseling.
D.
Tujuan dan
Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Tujuan bimbingan dan konseling disekolah seyogyanya
terbagi menjadi dua:
1.
Tujuan
umum bimbingan dan konseling
Tujuan umum bimbingan dan konseling pada dasarnya sejalan dengan tujuan
pendidikan sesuai dengan undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang system
pendidikan nasional disebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah terwujudnya
manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang berian dan takwa kepada Tuhan
yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadan
yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
2.
Tujuan
khusus bimbingan dan konseling
Tujuan khusus bimbingan dan konseling terleta pada bimbingan
konseling siswa dan guru disekolah.
3.
Fungsi
bimbingan dan konseling disekolah
Agar siswa tidak terlepas dari pengaruh lingkungan disekolah maupun
diluar sekolah, baik fisik, psikis, maupun sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar