Rabu, 06 Juli 2016

resume bimbingan konseling bab 1 buku drs anas



Rangkuman bab I dari buku Bimbingan & Konseling buku Dra Anas

A.      Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata, yaitu bimbingan dan konseling, bimbingan
merupakan trejemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna. Sertzer dan Stone (1966:3) mengartikan : menunjukan, mengarahkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan.
                Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang ahli.pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian yang saling melengkapi satu sama lain. Oleh karena itu, untuk memahami pengertian bimbingan, perlu dipertimbangkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli berikut.
1.       “Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan, serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.(Frank Parson,1951)
2.       “Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri”.(Chiskolm)
3.       “Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu.”(Bernard&Fulmer,1969)
4.       “Bimbingan merupakan pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang sistemik.”(Maathewshon,1969)
5.       Penelusuran ifdil dahlani juga hamper sama dengan pengertian di atas. Ia menyatakan pendapat para ahi sebagai berikut.
a.       Prayitno dan Erman Anti  (2004:99) bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak remaja, maupun dewasa.
b.      Winkel (2005:27) mendefinisikan bimbingan: (1) usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman, dan informasi tentang dirinya sendiri; (2) cara untuk memberukan bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya; (3) sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat, dan menyusun rencana yang realistis sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam lingkungan tempat mereka hidup;(4) proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan , memilih, menentukan, dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan.
6.       I. djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis kepada individu untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
7.       Dalam peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah dikemukakan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menumukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat dipahami bahwa bimbingan pada prinsipnya adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleeh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkakn pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan, dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan dengan norma-norma yang berlaku.
B.      Hubungan Bimbingan dan Konseling
Pengertian bimbingan dan konseling sepintas memiliki kesamaan dan perbedaanya, menurut Prof. Bimo Walgito, para ahli sepakat bahwa antara bimbingan dan konseling saling melengkapi antara kegiatannya. Jones, seperti dirujuk oleh Bimo Walgito memandang konseling sebagai salah satu teknik bimbingan, dan konseling merupakan bagian dari bimbingan. Akan tetapi, para ahli, seperti dikemukakan oleh Blum dan Balinsky berpandangan bahwa kedua istilah tersebut identic sama artinya tidak ada perbedaan yang fundamental antara Guidance dan konseling. Menurutnya, pengertian bimbingan adalah pengertian yang telah using (out moded).
Demikian pula, H.M. Umar dan Sartono (1998:17) mengemukakan bahwa disamping adanya pandangan di atas Guidance dan Konseling merupakan dua kelompok yang berbeda, baik dasarnya maupun cara kerjanya, setidak tidaknya merupakan kegiatan yang sejajar. Menurut pandangan ini, konseling lebih identic dengan psikoterapi, sedangkan Guidene lebih identik dengan pendidikan.
Dengan memperhatikan uraian diatas, jelaslah bahw konseling merupakan salah satu tehnik pelayanan dalam bimbingan secara keseluruhan dengan memberikan bantuan secara individual (face toface relationship). Bimbingan dan konseling mempunyai hubungn yang sangat erat. Perbedaannya terletak didalam tingkatannya.
Menurut Bimo Walgito (1998:6-7) mengemukakan sifat-sifat yang khas dalam konseling sebagai berikut:
1.       Konseling merupakan salahsatu metode bimbingan.
2.       Dalam konseling terdapat masalah tertentu yang dihadapi oleh konselor
3.       Konseling pada prinsipnya dijalankan secara individu (face to face)
Dengan demikian bimbingan merupakan proses untuk membantu peserta didik yang bersifat preventif (pencegahan)dalam suatu masalah. Sedangkan konseling merupakan proses untuk membantu peserta didik yang bersifat kuratif/korektif (penyelesaian) dalam suatu masalah.



C.      Macam-macam Bimbingan dan Konseling
Bidang gerak bimbingan dan konseling tidak hanya terbatas dalam ruang lingkup sekolah. Akan tetapi, bimbingan dan konseling sebenarnya dapat bergerak dimana saja, baik disekolah maupun dalam masyarakat yang lebih luas, dan lingkungan keluarga merupakan ruanglingkup pertama dalam bergeraknya bimbngan dan konseling.
D.      Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Tujuan bimbingan dan konseling disekolah seyogyanya terbagi menjadi dua:
1.       Tujuan umum bimbingan dan konseling
Tujuan umum bimbingan dan konseling pada dasarnya sejalan dengan tujuan pendidikan sesuai dengan undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang system pendidikan nasional disebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang berian dan takwa kepada Tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadan  yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2.       Tujuan khusus bimbingan dan konseling
Tujuan khusus bimbingan dan konseling terleta pada bimbingan konseling siswa dan guru disekolah.
3.       Fungsi bimbingan dan konseling disekolah
Agar siswa tidak terlepas dari pengaruh lingkungan disekolah maupun diluar sekolah, baik fisik, psikis, maupun sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar